Cara Mudah Memulai Bullet Journal


And so the adventure begins...

Halooo...

Jadi nih, kali ini saya masih ingin meracuni kalian untuk segera membuat bujo alias bullet journal. Bikinnya nggak ribet, kok. Dan nggak memerlukan peralatan khusus, meski untuk bikin bujo, kamu perlu tahu 5 Hal yang Kamu Butuhkan untuk Membuat Bullet Journal


Jadi ini adalah cara mudah versi saya, yang masih nggak sesuai dengan "kaidah" bullet journal karena saya seusaikan sendiri dengan kebutuhan saya. Misalnya MONTHLY LOG yang harusnya ada, saya skip karena saya nggak butuh-butuh banget. Goals yang ingin dicapai atau rencana janji temu yang biasanya ditulis di monthly log, saya pindahkan langsung ke weekly spread. 

DISCLAIMER : Umm, maafkan interupsi dikit sebelum kamu baca artikel ini lebih jauh. Ini adalah artikel lama yang sudah lama mangkrak di draf blogku. Ketika aku ingin menulis sesuatu tentang journal, ternyata aku menemukan draf ini dan ya akhirnya aku update. Itu sebabnya ada foto lama yang sengaja nggak aku hapus. 

Nah, kamu juga bisa mengatur komponen mana yang kamu butuhkan dan tidak. Nggak ada masalah, kok. Jangan merasa dibatasi dan bebaskan imajinasimu.


IMAGINATIIOOON


How To Start...

1. Membuat Sampul Depan

Biasanya nih, sampul depan ini menempati halaman pertama dan ada informasi tahun yang sedang dijalani. Sehingga nanti (jika jurnalmu sudah sekian buku), kamu bisa tracking waktu awal ketemu suami tuh kayak gimana dengan melihat tahun di sampul depan. 


Sampul Depan a la Saya: Berisi beberapa hal yang harus saya tingkatkan
di tahun 2019




Sampul depan untuk tahun 2024. Simple yet colorful




Kamu juga bisa hiasi sesuka hati atau menyiapkan tema tertentu. Semuanya tergantung kreatifitas masing-masing.

2. Membuat Komponen Bullet Journal

Index

Index ini memudahkan kita saat kita ingin mencari informasi yang kita butuhkan. Misalnya, saya ingin tahu apakah surel saya ke editor A sudah dikirimkan (anggap saja si editor belum mendapatkan surel itu - berarti ada missed communication di sini) sekitar bulan Maret minggu kedua. 

Yang saya lakukan adalah membuka index dan mencari tahu di halaman berapakah log Maret itu ada. And then... I got it! As simple as that.

Yes,

Index adalah daftar isi yang somehow ternyata memudahkan banget daripada membuka halaman jurnal satu per satu yang selain ribet, juga membuat halaman jurnal menjadi cepat kotor. 

Kalau saya sih pakai cara manual, menulis setiap halaman di jurnal saya. Dan ketika memulai menulis jurnal (log Januari, misalnya) saya tinggal melihat ada di halaman berapa dan menambahkan nomor halaman beserta judul di Index. Gampang kan?

KEY

Key ini adalah semacam panduan yang terdiri dari beberapa simbol yang digunakan selama journaling. Simbol-simbol ini untuk menggantukan tulisan yang ribet dan panjang.


Contoh Keys. Gambar diambil dari Pinterest (@pages2plan)




Future Log

Ini adalah salah satu komponen bullet journal yang (sebetulnya) tidak saya sukai tapi konon membantu rapid journal kita. 

Wagelaseh. 

Dua tahun berturut-turut tidak menggunakan future log, tahun ini saya membuatnya dan ... effortnya lumayan ya, kak, nulis kalender setahun penuh. Wkwkwk. 

Future log ini membantu kita tracking kegiatan selama setahun. Misalnya seperti yang saya buat di bawah ini. Di bulan Maret sudah ada rencana perjalanan ke Kuala Lumpur dan bulan April saya punya kelas menulis online yang harus dihadiri. 

Future log juga bisa digunakan untuk menandai hari-hari istimewa dalam hidup kita. Ulang tahun keluarga dekat atau hari jadian. Biar nggak diseplak pasangan karenan lupa mulu hari jadian yekan? wkwkkwk.

Contoh Future Log yang bahkan tanggalnya belum saja tulis



Update : di tahun 2024 ini saya memutuskan untuk membuat future log sederhana untuk menuliskan rencana belajar saya setahun ke depan. Supaya saya nggak kemaruk ambil banyak kelas padahal masih ada kewajiban yang harus dituntaskan. 

Monthy Log

Nah, sudah mulai masuk monthy log atau log per bulan, nih. Jadi, seperti yang sudah bilang tadi, monthly log ini mirip dengan future loh hanya saja lebih fokus dan detil dalam mencatat aktivitas kita. Apa yang kita rencanakan di future log, bisa di-break down di monthly log ini. 

Monthly Log Spread


Di monthly log ini kamu bisa menggunakannya untuk menyusun jadwal di bulan tersebut, sehingga memudahkanmu untuk membuat janji temu. Atau jika kamu punya whislist tertentu, kamu bisa menuliskannya di sini. Begitu juga jika ada proyek pribadi atau pekerjaan, dengan mudah kamu bisa track di monthly log. 



Weekly Spread

Ooh,  I love weekly spread. 

Di weekly spread ini saya bisa curhat tipis-tipis, menulis quote yang relate sama keadaan saya hari itu, menempel sticker atau membuat doodle sederhana. You can do anything in your weekly spread. Pokoknya kamu nggak bisa melewatkan weekly spread ini. Lagi pula kalau dilewat, terus isi journalmu apa dong? Hihihi. 

Intinya bullet journal kan memang untuk mencatat keseharian kita. Nah, kalau nggak ada weekly spread, then it just empty space dong. Wkwkwk. 

Nope, you stil can write and jot down your mind into a journal book. Tapi mungkin namanya bukan lagi bullet journal. Nanti kita akan ngobrolin lagi soal jenis-jenis journal ya, folks.   

Tracker atau Collection

Kalau kamu pelupa atau punya goals/target tertentu dan ingin mencatat progressnya, maka tracker di bullet journal ini akan membantu kamu banget. 

Banyak bujoist yang menggunakan tracker untuk mencatat perencanaan finansial mereka. Misalnya karena terlalu banyak jajan seblak, bulan lalu pengeluaranmu jadi membengkak. Nah, di bulan ini kamu bisa tracking pengeluaranmu untuk apa saja lewat Financial atau expense tracker. 

Tahun ini saya hanya bikin reading tracker saja


Bukan hanya keuangan aja, tapi kamu juga bisa tracking berbagai hal. Misalnya habbit baca, judul buku yang kamu baca per bulan, banyaknya halaman yang kamu baca per bulan atau jadwal olah raga kamu. Anthing works!

3. Menyiapkan Tema

Duh, ini yang paling bikin saya semangat tahun ini. Karena ternyata BANYAK BANGET tema yang bisa dicoba di bullet journal ini. Bahkan saya sudah menyiapkan tema per bulan untuk enam bulan ke depan, wkwkwk. 

Bedanya dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini saya bikinnya per bulan saja bukan pe rminggu karena Hayati cepat lelah, gaes. Hahaha. 

Sebetulnya bebas-bebas saja sih, mau pakai tema atau nggak. Tapi berhubung bullet journal ini jadi salah satu pelarian saya dari status media sosial saya, maka saya sudah niatkan dari awal I'm going to do maximal for it. Sudah saya niatkan, apapun perasaan hari itu, saya mau menulis atau menggambar saja di jurnal saya. Jadinya, tema ini membantu niat saya itu terlaksana. 

Nah, untuk bulan Januari ini, tema saya adalah galaxy atau outter space or whatever you called it. I must say, menggambar dan menulis buat saya jadi terapi yang luar biasa menyenangkan (dan menenangkan) untuk menjauh dari media sosial yang riuh tak terkendali itu. 


Coba saja gugling di Pinterest tema-tema apa saja yang bisa kamu gunakan di jurnal kamu dan silakan bingung! Hihihi. Bujoist di luar sana sudah wagelaseh. Gambarnya bagus-bagus, handletteringnya keren dan they're realy di beyond with their bujo. 

4. Having Fun

Ini adalah faktor paling penting yang perlu kamu lakukan. Bersenang-senang dan merasa nyaman dengan bullet journal atau journalmu. Jangan sampai ada aturan yang terlalu membebanimu sehingga kamu malah nggak nyaman dan mundur dari journaling. 

Buatku sendiri, sebetulnya nggak ada patokan khusus dalam journaling. Semuanya sesuai kebutuhan. Kalau kamu nggak terlalu butuh sama tracker, ya nggak perlu dibuat. Kalau kamu pengen weekly spreadnya gaya bebas and wild, silakan saja. 

Betulan deh, senyamannya saja dulu. Bangun strong why kamu dulu dengan kenyamanan atau peacefulness ketika kamu menuliskan sesuatu di dalam journalmu. 

Jangan down saat perlatan journalmu belum selengkap bujoist lain, karena journaling bukan soal perlombaan tapi soal mindfulness and peacefulness. 

5. Menyiapkan Waktu Khusus

Beberapa orang, bahkan aku sendiri, selalu beralasan begini "kayaknya aku nggak sempat deh kalau harus nulis journal. Apalagi harus dihias-hias begitu". 

Padahal ya, kegiatan journaling ini bukan sekadar kegiatan yang bisa dilakukan sambil curi curi waktu. Memang harus meluangkan waktu untuk duduk, menulis dan reflect apa yang kita rasakan hari itu. Dan bukan berarti kamu yang menyempatkan journaling tuh yang punya banyak waktu luang BUANGET, ndak begitu juga. 

At least sediakan waktu khusus barang 5 sampai 10 menit setiap hari untuk journaling. Lakukan dengan mindfulness bukan terburu-buru. Apalagi kalau kamu membuat Quran Journal, ini asik banget buat "healing", untuk menjeda setelah kesibukan yang tiada henti. Nanti kalau sudah jadi habbit tetap, kamu akan merasakan perubahan yang positif. Insya Allah. 


Jadi gimana, mumpung masih hari ketiga di tahun 2024, kamu yang mau memulai membuat bullet journal masih bisa nyusul. Peralatannya pun sederhana kan? Aku tunggu ya. 

Salam,

Dyah Prameswarie

Komentar