10 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memotret Makanan dengan Kamera Ponsel

"Kamera terbaik adalah kamera yang ada di tangan Anda di saat yang tepat dengan skill yang tepat." - Arbain Rambey
Camera phone is so important, you might not want to leave it at home. So do I :D Rasanya mati gaya ya kalau nggak bawa ponsel ke mana-mana. Apalagi kalau kita memang suka sekali memotret makanan dengan kamera ponsel.

Makan lotek, cekrek. Minum es teh manis, cekrek. Lihat cowok kece, cekrek. #eh Abaikan yang terakhir ya. Hihihi :D

Pokoknya sekarang ini fotografi makanan telah berkembang sedemikian rupa. Setiap orang selalu berdoa memotret makanannya sebelum dimakan, lalu mengunggahnya di media sosial. Wajar, kok. Ponsel memang gadget yang paling mudah dibawa. Kita juga ingin mengabadikan kelezatan makanan. Apalagi ada Instagram, yang punya fitur-fitur menarik.

Nah, biar foto makanan kita lebih enak dipandang (selezat rasa aslinya) dan sekeren food blogger beken (at least mendekati lah ya :D), ada baiknya kita menguasai dasar fotografi makanan dulu. Seperti kata Mbak Riana Ambarsari,

"Jika kita memahami dasar-dasar fotografi, kita bisa memotret apapun, dalam kondisi apapun, dengan kamera apapun, dengan hasil maksimal."

Tuh kaaan. Jadi jangan minder kalau belum punya kamera mahal dan mumpuni. Ingat kata Om Arbain Rambey di atas. Kita masih bisa memaksimalkan gadget yang kita miliki. Asal, kita tahu cara memotret makanan. Biar nggak malu-maluin, biar foto di blog bisa tampil lebih keren lagi, biar dilirik sama Brad Pitt. #lho? Hihihi, maksudnya siapa tahu ada cafe atau perusahaan bahan makanan yang melirik foto-foto kece kita lalu bersedia kerjasama dengan kita. Halah :D

By the way,
selama ini saya memang lebih sering menggunakan kamera ponsel saya untuk memotret makanan baik di rumah atau di resto. Kebetulan kamera saya punya fitur auto fokus, sehingga menghasilkan efek bokeh. Dan beberapa kali pula saya dan kamera ponsel saya itu memenangi lomba foto kecil-kecilan loh :D
Cocotte de Summon

Jadi, berikut adalah hal-hal yang dasar yang perlu diperhatikan sebelum memotret makanan yang saya rangkum dari pengalaman (yang secuil remahan cheese cake) dari mengikuti workshop, membaca buku dan praktek.
  1. Love The Food. Gimana kita mau bisa menghasilkan foto makanan yang bagus kalau kita tidak punya penghargaan atas makanan itu sendiri, kalau kita nggak tahu nama makanan, bahan-bahannya bahkan sejarah makanannya itu sendiri. Fotografi makanan adalah makanan itu sendiri. Ada gairah, kecintaan dan penghargaan di setiap foto yang kita ambil. Bahkan kata Putra Agung (The Food Xplorer), harus ada koneksi antara makanan dan kita.
    The Love of Food
  2. Persiapan. Meski memotret makanan 'hanya' dengan kamera ponsel, kita perlu melakukan persiapan. Kita perlu tahu soal konsep, styling, komposisi dan penggunaan properti yang tepat. Lindy Sez yang kenal dari kursus fotografi makanan daring mengatakan bahwa, "Our (food) photo should tell a story." Maksudnya, foto kita harus 'bercerita'. Nah ini bagian yang agak susah menurut saya :) Sedikit-sedikit bolehlah berinvestasi pada piring, gelas, sendok garpu dan alat-alat makan lainnya. Semuanya demi hasil foto memuaskan. #halah :D Itu kalau memotret makanan di rumah. Bagaimana kalau harus memotret makanan di resto atau kafe? Hmm, pakai saja barang-barang yang ada di sekitarmu. Pinjem dulu makanan teman, atur gelas dan sendok garpu, lalu klik! Jangan lupa, memotret makanan nggak harus tampilannya clean, berantakan dikit tapi tetap cantik juga enak kok dilihat. Sekarang ini malah sedang nge-trend tampilan yang messy.
  3. Kenali Kamera Ponselmu. Ini merupakan hal penting, loh.  Bukan saja mengenal spesifikasi kamera dan fitur-fitur editing foto bawaan, tapi juga mengenal kapan dan bagaimana kamera ponsel kita bekerja dengan baik. Kalau saya perhatikan, banyak yang belum tahu cara memotret secara fokus pada satu objek dengan kamera ponselnya. Padahal, ponselnya canggih dan tinggal menyentuh layar ponsel  Caranya? Rajin-rajinlah memotret dengan kamera ponselmu. Semakin sering kamu memotret dengan kamera ponselmu, semakin kamu mengenalnya sedekat dirimu mengenal mantanmu. #eh Misalnya, memotretlah dalam waktu yang berbeda dengan styling dan konsep yang berbeda pula. Jangan lupa, dari berbagai angle juga ya. Dari sana kamu akan tahu kekurangan dan kelebihan kamera ponselmu ;)
  4. You Need To Be Clean and Neat. Yup, jaga lensa ponsel tetap bersih dan rapi. Lensa yang kotor akan menghasilkan foto yang tidak fokus. Jangan lupa bahwa lensa adalah mata kamera jadi jaga agar tetap bersih dan tidak tergores. Ini juga tugas buat saya yang kalau mau motret makanan masih lupa membersihkan lensa dan meletakkan ponsel di mana saja -_-
  5. Style. Do it with style or nothing at all. Ini sih peringatan untuk diri sendiri. Maksudnya begini, biar tampilan makananmu menarik ketika di media sosial, atur dulu dan gunakan props foto yang ada, jangan asal jepret. Kamu tahu makanan itu enak, tapi followermu kan nggak ikut nyicipin. Jadi atur supaya kelezatan makananmu 'terbaca', 'terasa' oleh penikmat fotomu. Tinggal geser dikit, atur sana, atur sini dan taraaa, kamu akan mendapatkan foto kece. Ada beberapa makanan yang lebih bagus ketika tidak tampil sesuai tampilan aslinya. Misalnya nih, soto ayam dengan kuah yang melimpah. Enak? Banget. Tapi kalau dipotret, tampilannya kurang bagus.Sama dengan laksa di bawah ini. Saya ingin semua komponen laksa terlihat, baru kuahnya disiram pelan-pelan. Ini tips yang saya pelajari dari Riana Ambarsari dalam bukunya Motret Makanan itu Gampang!
    http://www.dyahprameswarie.com/2016/02/memotret-makanan-dengan-kamera-ponsel.html
    Laksa
  6. Komposisi. Nah, yang ini agak rumit tapi mari dipermudah saja, toh kita sama-sama belajar :D Jadi begini, di dalam fotografi dikenal rule of thirds yang umum menjadi patokan para fotografer untuk menghasilkan foto yang pengaturan letaknya memuaskan mata yang memandang. Berikut adalah pengertian rule of third yang sayya kutip dari buku Riana Ambarsari, "rule of third atau aturan sepertiga adalah panduan komposisi yang lazim digunakan di banyak bidang. Rule of third, bayangkan bidang foto terbagi menjadi tiga bagian vertikal dan horizontal." Nah, menurut pembagian inilah kita mengatur komposisi.
    http://www.dyahprameswarie.com/2016/02/memotret-makanan-dengan-kamera-ponsel.html
    Rule of Third

  7. Angle. Angle (katanya) berkaitan dengan komposisi. Sebagai food photographer wanna be, saya sih manut saja. Hihihi. Menurut Ika Rahma dari dapur Hangus di gelaran Food Photography Talk Show di Ur Flavor Market baru-baru ini, ada tiga macam angle, yaitu angle 30-40 derajat, eye level angle dan bird eye's view. Lebih detail tentang komposisi dan detail akan dibahas di postingan yang berbeda :)

    http://www.dyahprameswarie.com/2016/02/memotret-makanan-dengan-kamera-ponsel.html
    Es Teh Manis (difoto dari angle 30 - 40 derajat)

    Hot and Spicy Chicken Wings (dari angle bird's eye view)
  8. Aplikasi Editing. Wah kalau ngobrolin dan ngulik yang ini seru banget (setidaknya bagi saya dan sahabat saya yang juga fotografer). Apa sih aplikasi untuk mengedit foto favoritmu? Saya sendiri memakai Snapseed dan Photo Editor. Untuk watermark masih mengandalkan Phonto. Sementara untuk kolase, masih pakai Picsart. Dan tentu saja Instagram! Sebetulnya tidak banyak feature yang saya ubah (edit). Untuk Picarts, Photo Editor dan Snapseed misalnya, saya selalu menghindari filter foto yang bikin hasil malah kurang oke. Biasanya sih yang pakai adalah aplikasi ketajaman dan cahaya. Lain kali saya akan mengundang Vivera Siregar untuk ngobrolin tentang aplikasi (gratis) ini di postingan berbeda ya!
    Aplikasi Food Photography di Ponsel Saya
  9. Pemilihan Filter. Saya sendiri jarang memakai filter, kecuali kalau upload di Instagram (dan itu pun tetap jarang pakai filter). Saya lebih suka "memainkan" lighting. Because I'm Lightning McQueen, nyahahaha. Bukan. Itu karena saya masih perlu banyak belajar tentang cahaya. Lagi pula kalau pakai filter, foto makanan jadi nggak sesuai selera saya. Hehehe. Kalau pakai Photo Editor, saya suka mainin ketajaman dan vignette. Kalau Snapseed, saya suka mainin Tune Image (Brightness, Contrast, Saturation, Ambience dan Shadow), Detail, Vignette dan sesekali Brush (Exposure, Temperature dan Saturation). Tapi tidak semua foto mendapat perlakuan yang sama. Ada yang hanya saya edit ketajamannya saja atau vignette-nya saja.
    Pilihan Filter di Aplikasi Snapseed
  10. Ambil Foto Sebanyak Mungkin. Ya namanya juga baru belajar, jadi perlu ambil banyak foto dari berbagai angle terus dipilih mana yang bagus. Ah, itu sih saya saja yang masih duduk soal food photography :D Tapi betulan kok, keuntungan mengambil banyak foto dari berbagai angle kita jadi punya banyak pilihan.

Nah, akhirnya beres juga artikel ini. Sekali lagi, ini sih berdasarkan pengalaman saya yang masih seumur tauge (lah pendek banget dong, hahaha). Jadi kalau ada yang mau menambahkan atau menjitak tulisan saya, silakan loh ya. Ayok belajar bareng. Saya nulis ini bukan karena saya sudah jago, tapi karena masih belajar :)



Komentar

  1. Makasiih Miss tipsnya

    baiklah akan kupraktekan dan kuingat ingat pesanmu eeeaa

    manaa brownies kopinya

    BalasHapus
  2. Kalau aku harus belajar mengenal DSLR dulu, hahah karena gak ngerti cara pakenya wkkwwk,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk, ternyata rata-rata yang punya DSLR nggak ngerti cara makainya yak :D

      Hapus
  3. Mantep mak dydie ilmunya, nice sharing, fotonya keren2, kayaknya mesti kasih workshop ini mah biar yg blom faham makin ngerti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh belum sampai sana, Mbak. saya juga baru belajar, kok :)

      Hapus
  4. Mak...itu aplikasi buat pc atau smartphone?


    Tipsnya berguna banget...aku catet ah..

    BalasHapus
  5. Wahhhapps nya sama mba denganku, yang ada di gadget :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asik ya, app ini :D

      Mbak Oline punya app edit foto apa aja selain di atas?

      Hapus
  6. Nomer 4 itu sering lupaaa padahal sering banget motret pake hp >.<
    BEV still the best *for me* yang males dengan angle lain ahhahahaha Saya nggak pernah pakai filter, seringnya mainin bright dll :D dan bener banget nomor 10.
    ABis motret, capek eh harus beresin mejaaa hihihihih

    TFS mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Males banget yajlk, kudu bersin meja dan printilan lain? Wkwkwk

      Hapus
  7. Harus unduh aplikasinya. Tfs mam.

    BalasHapus
  8. Mba Dyaaah...aku padamuuu. Lama bgt pengen bikin postingan gini nggak jadi2. Aku mau share aja lah, wkwkwk..makasih ya Mba ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku padamu juga #apasih :D

      Kapan-kapan tukeran informasi yuk ;)

      Hapus
  9. Makasi mbak, tau banget kalau aku dessert hunter. Tiap ada acara makan makan pasti desserr cantik duluan yang dicari buat difoto :D langsung catet semua aplikasi, hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh, makanan penutup itu cantik-cantik buat difoto ya :)

      Hapus
  10. Mba, aku juga suka... Makasih yah tipsnya nambah ilmu.. Aku blum pernah ikut workshop :D
    Pingin nulis gini juga tapi ngga pede hehe ilmunya ngga blm sampe. Salam kenal yah mba dy 😆^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yeaaay, asik, ada temen :D

      Aku baru dua kali kok ikut workshop, selebihnya latihan sendiri atau pas ikut acara food blogger :)

      Hapus
  11. Tipsnya gak ribet dan aplikatif. Terima kasih sharingnya, Mbak. ^^v

    BalasHapus
  12. Wiiih banyak rupanya syarat ambil foto makanan yaa... uni asal jepret aja selama ini. Hahhaha

    Makaaih tipsnya. Uni share blognya yaaa

    BalasHapus
  13. Keren foto2nya mak. Pakai "senjata" apapun persiapan matang itu penting ya mak

    BalasHapus
  14. Terimakasih tipsnya. Manfaat banget

    BalasHapus
  15. Makasih tipsnya mbak, pas buat sya yanh saat ini doyan motret makanan selain doyan makan...hahah

    BalasHapus
  16. Suhuuuu! *nyimak nyimak* :D

    BalasHapus
  17. Wah, artikelnya mencerahkan sekali, Mbak. Referensi app-nya juga oke, bikin pengin meluncur ke app store :p

    oh iya, punya tips untuk menjaga lensa kamera - selain pakai casing belakang- nggak mbak? Saya paling payah kalo urusan jaga lensa kamera -.- ujung-ujungnya pasti tergores, jadi burem deh :(

    BalasHapus
  18. Artikel menarik, butuh banget ni pelajaran macam begini, tenkyuuu

    BalasHapus
  19. Aaahhh makasih tipsnya mbak, aku juga seneng belajar fotografi, apalagi food fotografi, seru deh :)

    BalasHapus
  20. Aq pecinta snapseed utk editing foto makanan. Hasilnya jd lbh bagus.

    BalasHapus
  21. Berguna bangettt. Akan aku praktekkan terus. Semoga bisa sebagus foto kamu, Mak :)

    BalasHapus
  22. Waahh di hpku cuma ada aplikasi picart aja mbak dyah..kdg foto makanan2 tuh berkali2 tp bgtu liat hasil kok ya msh jelek.pdhal jg dh diatur sedemikian rupa,di edit jg di picart.blm jago nih jd food fotography.kdg suka iri liat postingan tmn2.hasil fotonya tu bgs2

    BalasHapus
  23. Thank you mak. Jadi tahu aplikasi2 foto

    BalasHapus
  24. makasih sharingnya mak. baru tahu yg be funky n photo editor. mau coba ahh

    BalasHapus
  25. Kalau nemu makanan cantik rasanya sayang banget dimakan pdhl di foto cakep.

    Ada yg hasil foto bagus, rasanya ngak sebagus hasil nya.

    Makasih mak sharing nya foto makananan, lalalalaa

    BalasHapus
  26. Lengkap, komplit, dg penyampaian yg asiik.. Tfs mbak, bermanfaat bangeeeet.. :)

    BalasHapus
  27. aku paling enggak betah berlama-lama foto makanan, udah kebayang susah. Tapi ternyata karena aku belum mencoba untuk mencinta makanan ya

    BalasHapus
  28. Maak aku masih bingung yang no. 6. Bisa dijelaskan bagaimana mengambil komposisi agar memuaskan mata yang memandang. Bagian atas harus gimana, bagian tengah, dan bawah harus bagaimana hehe

    BalasHapus
  29. mau coba Snapseed dan Photo Editor. tfs yaa :)

    BalasHapus
  30. cakep mba dyah infonya...noted!
    saya juga suka motret pake kamera smartphone hihihi...
    btw, salam kenal ya :)

    BalasHapus
  31. mba didy apa kabarrr..hm aq baru pake aplikasi snapseed n picsart kayanya msti dload lg nh, makasih tipsnya ya mbaa :))

    BalasHapus
  32. keren nih tipsnya ... coba ah

    BalasHapus
  33. kece nih infonya, cobaa ahh

    BalasHapus
  34. akupuuun selama ini pake ponsel saja..eheheh

    BalasHapus
  35. Ini dia tips keren yg sangat saya tunggu. Thanks sharingnya nyak..

    BalasHapus
  36. Mbaak tfs yaa...sy lg suka foto makanan tp hasilnya selalu ga oke 😆

    BalasHapus
  37. aku kemarin abis beli bukunya Riana ambarwati itu juga. pengen belajar food fotografi juga mbak, lagi menajamkan insting seni nih supaya anglenya bisa sekece foto2nya mbak dyah :)
    TFS mbak

    BalasHapus
  38. Heheh ada namaku di tulisan ini. Jadilah ya workshop yang kita bicarakan tempo hari :)

    BalasHapus
  39. Terima kasih tipsnya. Nanti coba saya praktekan ah. Saya paling gak bakat pegang kamera. Saat kerja dipegangin DSLR tapi hasile ya gitu2 aja, perlu berlatih nih :(

    BalasHapus
  40. aku msh suka ngawur kalo moto. tp tetep suka moto

    BalasHapus
  41. Makasih tips-tipsnya mbak. Mau dipraktekin ah, semoga dapetin foto yang bagus juga kayak mbak dyah.

    BalasHapus
  42. Aku masih blum pde poto2 pke hape mbk apalagi buat jekrek2 mKnan . Hhee

    BalasHapus
  43. Bookmark y mba, aku baca2 lagi kalo lupa buat jepret2 makanan.. hhee

    BalasHapus
  44. Bookmark ah. Pengen bisa motret pake hp yang hailnya kece kayak jepretannya Dydie :)

    BalasHapus
  45. kesannya jadi berkelas ya.... mampir kemari mbak

    BalasHapus
  46. akupun masihh jauuuuuuh dr bagus mbak hasil foto2annya.. padahl hobi kulineran dan traveling, tapi ttp masih blm memuaskan nih hasil foto, apalagi kalo ngambilnya pake hp -__-.. memang hrs bnyk latihan sih ya.. biar makin lama makin terasah

    BalasHapus
  47. wah, bnayak juga ya persiapannya Mba

    BalasHapus
  48. sangat sepakat dengan tips terakhir: ambil foto sebuanyak mungkin. memory semakin murah, tapi moment tidak bisa diulang lagi.

    BalasHapus
  49. naahh, foto sebanyak-banyaknya tuh aku pakai banget buat ambil foto yg terbaik. maklum masih belajar, ga semua bagus. ngerasa udah bagus aja ternyata masih amburadul pas dicek, haha. Mana belum bisa ngedit, ya tambah susah :(

    BalasHapus
  50. Berhubung ponsel saya udah agak tua jadi kameranya kurang mumpuni nih mbak buat dipakai fotografi dalam ruangan, agak kurang memuaskan hasilnya. Hehehe. Jadinya kalau fotografi saya sering pakai kamera saku.

    Khusus buat makananlah saya jarang potret-potret, biasanya udah keburu laper duluan sebelum sempat itu makanan dipotret XD Alhasil makanan udah habis baru inget kalau makanan tadi tjakep dan sayang banget kalau ga difoto. Namun yah ... telat. :D

    BalasHapus
  51. Keren sekali ini, Mbak Dyah.
    Selama ini saya suka memperhatikan foto-foto Mbak Dyah. Dan hasilnya keren-keren semua. Insya Allah segera saya praktekan ini.

    Terima kasih tipsnya, Mbak Dyah.

    BalasHapus
  52. NIce share Mba.Dyah. Foto-fotonya jempol semua deh, bisa jadi bahan rujukan mencari ide sebelum memotret makanan..TQ

    BalasHapus
  53. Excellent goods from you, man. I've take into account your stuff prior to and you are
    simply too fantastic. I really like what you have got right here, certainly like what you're
    saying and the best way wherein you assert it. You're making it enjoyable and you
    still take care of to keep it wise. I can not wait to learn far more from
    you. That is really a tremendous website.

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca blog saya. Saya akan senang membaca komentarmu. Mohon tidak meninggalkan link hidup ya. :)