BPN Day #14: Kisah Kambing Gunung



Kambing gunung tenang dan tahu, 
tak perlu menjadi elang untuk sampai ke pucuk-pucuk gunung.


BPN Day 30 Challenge hari ke-14 kali ini bertema "zodiac kamu dan apakah sesuai dengan kepribadian". 

Tema yang sudah saya tunggu-tunggu, karena saya ingin menceritakan tentang kambing gunung yang kakinya selalu menjejak bumi, tapi mata dan hatinya berada di puncak gunung tertinggi. Iya, ini kisah tentang Capricorn sejati.

Saya lahir di akhir bulan Desember, di bawah naungan Capricorn. Meski saya tak pernah percaya pada ramalan bintang di  majalah Gadis yang dulu saya baca, tapi belakangan ini (lima tahun terakhir tepatnya) saya banyak mengoleksi kutipan fakta-fakta tentang Capricorn yang 'gue banget'.

Tentang Amalthea

Adalah Cronos, salah satu dewa dalam Mitologi Yunani yang merajai alam semesta setelah menumbangkan kekuasaan sang ayah, Caelus. Di antara napas satu-satunya, Caelus mengutuk Cornos bahwa ia akan dikalahkan oleh anak-anaknya kelak. 

Tak mau ambil risiko, setiap anak yang dilahirkan oleh istrinya, Rhea; Cronos langsung menelan semua anak-anaknya. Suatu hari, di kehamilannya yang keenam dan hampir melahirkan, Rhea berniat menyelamatkan anak yang akan dilahirkannya. Ia telah cukup bersedih karena kehilangan lima anaknya tapi tidak kali ini.

Maka, Rhea pergi ke gunung Dicte di Crete dan melahirkan anak keenamnya dengan selamat. Rhea kembali ke istana dan menyusun rencana. Ia bertingkah layaknya perempuan yang akan melahirkan. Dan seperti yang sudah-sudah, ia memberikan 'bayi' yang baru dilahirkan untuk ditelan suaminya. Dibalut selimut, 'bayi' baru lahir itu ditelan begitu saja oleh Cronos, meski sebenarnya buntalan tersebut berisi batu.

Jauh di pegunungan, Zeus, bayi yang dilahirkan Rhea; diselamatkan dan diasuh oleh Almathea seekor kambing betina. Setiap hari Amalthea memberikan air susunya kepada Zeus. Dan seperti yang kita tahu, kelak, Zeus sendirilah yang menumbangkan kekuasaan Cronos dan menjadi dewa tertinggi di Olympus. 

Untuk menghormati Almathea, Zeus menempatkannya di langit sebagai konstelasi bintang Capricorn. 

Tentang Kambing Gunung

1. Baik Hati dan Loyal, Tapi...

Seperti kisah Almathea yang mempunyai kebaikan hati, kebanyakan Capricorn (yang dilahirkan antara 22 Desember - 19 Januari) juga sangat baik hati dan berani memberikan segalanya untuk orang yang dikasihi. Termasuk para sahabatnya. 




Tapi...

Sekali kau lukai perasaan kambing gunung, sungguh, kami tak bisa memberimu kesempatan kedua. Biasanya kami akan memberi jeda pada orang-orang yang "bertingkah" dan sangat, sangat, sangat melukai perasaan kami. Jeda yang sangat lebar, hingga kau mengira bahwa kita tak pernah saling kenal sebelumnya.

Buat para kambing gunung, tak masalah kita pergi berlainan arah. Bukan karena kami membencimu, tapi kami sangat cinta diri sendiri, sehingga tidak mau mengambil risiko disakiti lagi. Dan lagi. 

Cukup sampai sini, kamu pergi ke sana dan aku ke arah yang lain. Bye. Begitulah Capricorn.


2. Sulit Memercayai Seseorang

Entah dengan kambing gunung yang lain, tapi saya adalah tipe Capricorn yang sulit memercayai orang lain. Begini cara saya melihat siapa seberapa besar saya bisa memercayai seseorang: di sekeliling saya ada berlapis-lapis lingkaran. Lingkaran ini menandakan tingkat kepercayaan saya terhadap seseorang. Lingkaran yang terdekat dengan saya, adalah orang-orang yang bisa saya percayai. Dan hanya sedikit sekali orang yang berada di lingkaran ini. 




Kamu baik sama saya? Good. 
Saya juga baik sama kamu? Alhamdulillah.
Kita berada di pihak yang sama? Syukurlah.
Kita menggosip gosip atau orang yang sama? Well, oh, well.
Kita kelihatan dekat, ngopi bareng, jalan bareng? Hayuk!
Saya 100%percaya kamu? Oh belum tentu!

😆😆

Seseorang bisa saya berada di lingkaran terluar, tapi karena suatu hal kecil, ia bisa jadi berada di lingkaran terdekat. Tapi posisinya masih bisa berpindah, sih. Tergantung bagaimana sikapnya. Wkwkkwk.

3. Si Muka Datar

Suatu hari di kelas fotografi, seorang mbak-yang-saya-tak-tahu-namanya bertanya di mana membeli kantung kertas berwarna cokelat seperti yang digunakan di resto cepat saji. Bibir saya cuma bilang, "Ooh."

Mungkin wajah saya kelihatan datar dan bingung (atau bodoh?) karena mbak tadi sampai menjelaskan detil kantung kertas yang dimaksud. Setelah ia berlalu dengan wajah kesal. Mungkin karena wajah datar saya. Wkwkwk. Padahal saat itu saya sedang mengingat di mana bisa membeli kertas tersebut, apakah vendor tempat membeli kertas nasi ala resto cepat saji juga menjual kantung kertas. 




Atau,

Ketika teman-teman satu ruangan sedang heboh karena seorang teman ternyata berselingkuh dengan si A yang selama ini kelihatan pendiam, saya juga memberikan wajah datar. Saya mendengarkan setiap desas desus tentang pasangan itu, merasa mual tapi wajah saya tetap datar. 

Pun ketika teman-teman beralih menggunjingkan istri si pendiam yang ternyata bla, bla, bla...saya masih geming dengan wajah datar. Hahaha. 

Bukannya saya tidak bersimpati atau tidak menikmati gosip seperti itu tapi...sebetulnya kebanyakan capricorn sedang mencerna apa yang sedang terjadi, kenapa bisa terjadi dan kemungkinan apa yang akan terjadi.

Lagi pula, kembali ke poin kedua, kami kan tidak mudah percaya. Jadi siapa tahu si penyebar gosip atau si pelaku atau si korban punya dramanya sendiri yang menjadikannya semacam novel dengan twist plot,  Capricorn selalu berjaga-jaga. 

Dan kami tuh jadi merasa lemah ketika menunjukkan sedang bersedih atau terpukul. Kami benci dianggap lemah, hahaha.


4. Nanti Gimana Bukan Gimana Nanti

Oh ini dia. Suatu waktu di saat libur lebaran tahun ini, kakak ipar mengajak kami sekelurga pergi ke Malang. Artinya kami akan pergi dari Cimahi menju Surabaya, lalu melanjutkan perjalanan ke Malang. 

Yang bikin senewen adalah saya tidak tahu kapan tanggal dan waktu keberangkatan, kapan melanjutkan ke Malang, menginap di mana atau bagaimana-bagaimana yang lain. Zzz...Kakak ipar rupanya adalah orang yang spontan. Mencari hotel bisa nanti ketika sudah lelah jalan-jalan. Sementara saya ingin memesan kamar hotel sebelum jalam-jalan sehingga ketika sudah lelah, ya tinggal menuju hotel dan beristirahat. Bukannya masih mencari hotel mana yang nyaman dan masih ada kamar kosong.

Ini sungguh menyiksa buat saya. Saya lebih suka disodori jadwal (meskipun ada kemungkinan meleset) setidaknya saya tahu akan ke mana, dengan apa atau menginap di mana. Bahkan untuk kegiatan sehari-hari pun seperti ini. 



Misalnya saya mau minta bantuan suami untuk menyalakan bara api untuk membuat ayam bakar. Sehari sebelumnya sudah saya tanya jadwal kerja suami dan sudah saya jelaskan bahwa saya akan masak makanan ini, memotret jam sekian dan apakah itu bisa disesuaikan dengan jadwal suami. Wkwkwk. 

Memang memudahkan bekerja dengan jadwa seperti ini. Tapi terkadang malah bikin pusing juga sih, hahaha. Karena kepala saya penuh. Biasanya sih kalau sudah begini ya saya tuliskan di jurnal. 

5. No More Drama(s) Please

Saya sangat, sangat, sangat menghindari drama. Rasanya hidup sejatinya sudah penuh drama dari sononya, jadi sudah tidak ada tempat untuk aneka drama lanjutan. Itu sebabnya saya memilih teman dan lingkungan tempat saya bergaul. 




Kalau kira-kira bakal banyak drama, saya lebih baik mundur. Begitu juga ketika seorang teman yang dari mulutnya keluar banyak rahasia teman yang lain, saya memilih menjauh. Atau dari grup WA, komunitas bahkan lingkar pertemanan yang kira-kira akan mendatangkan banyak drama; saya menghindar. 

Meskipun (misalnya) mereka akan membawa keuntungan untuk saya di kemudian hari. Saya tidak peduli. Banyak jalan menuju Roma, kawan, tapi tidak melalui drama. Lebih saya mundur, menempuh jalan saya sendiri meski lebih berliku. It's okay.

6. I Do It Myself

Di banyak kesempatan, saya mulai mengerti bahwa mengandalkan orang lain hanya akan membuat kerepotan bertambah dan kemungkinan mendatangkan drama. Oh, tidak. 

Contohnya ya seperti ketika meminta bantuan suami menyalakan bara api. Mending saya belajar sendiri, saya nyalakan sendiri dan karenanya saya bangga akan diri sendiri. Hahaha.



Belum lagi sama teman yang bibirnya turah kayak Lambe Turah. Minta bantuan sekali, ributnya luar biasa. Malesin! Wkwkwk. Kalau masih bisa dikerjakan sendiri, mending kerjakan sendiri. Kalau tidak bisa, cari bantuan yang berbayar karena begitu pekerjaan selesai dan pembayaran dilakukan, ya selesai. Kalau benar-benar tidak bisa, ya terpaksa meminta bantuan orang lain. With less drama. 

Hmm, sesungguhnya masih banyak fakta menarik tentang Capricorn yang kalau saya baca (atau Capricorn lain yang membaca) pasti akan senyum dan berkata, "Iya, bener! Gue banget ini!" Hahaha.

Tapi masa sih semua koleksi pin di Pinterest diboyong ke sini. Wkwkwk. Segini saja dulu ya. Intinya Capricon tuh baik banget. I give my all, deh. Tapi jangan sampai menyakiti kami, karena ya gitu deh. Lol.

Sampai jumpa di tulisan lain ya.

Salam,

Dydie Kitchen Hero








Komentar

  1. ciyeh secara tydack langsung ibu paus sedang mengumumkan ultahnya yang cebentar lagi, tiada kesan tanpa undangan makan darimu wkwkwk..

    btw aku baru tau loh kisah ini jujur aku juga dulu penggemar majalah dan kali pertama dibuka adalah zodiak ckckck dan fokus sama masalah "KEUANGAN" suka sedih dulu kalau baca ramalan keuangan kamu sama seperti bulan2 sebulannya masih stabil :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca blog saya. Saya akan senang membaca komentarmu. Mohon tidak meninggalkan link hidup ya. :)