Bekal Sekolah untuk Mengurangi Kebiasaan Jajan Anak




Life Can Be As Sweet As Candy - Dydie

Hidup memang bisa semanis permen, apalagi permen Pindy Susu yang punya tiga rasa yaitu cokelat, susu dan stroberi. Sudah coba?


Risiko Jajanan Kurang Sehat

Halo, apa kabar semua? Semoga sedang dalam kisah hidup yang manis dan legit ya. Kalau masih ada sedih-sedihnya, ya sabar saja. Hidup akan manis pada waktunya. Hihihi. 

Anyway, sudah lama saya ingin cerita tentang pengalaman saya selama menunggui Altaz di sekolah. Altaz ini termasuk anak ADHD (anak aktif yang rentang konsentrasinya pendek), sehingga 'memaksa' saya harus menungguinya di sekolah. Nah, kebetulan TK tempat Al sekolah ini jadi satu dengan SD yang... (ini dia nih) memperbolehkan siswa siswinya jajan. 

Jadi selama istirahat berlangsung, anak-anak ini menghambur ke luar halaman sekolah dan menyerbu penjual makanan yang nongkrong di depan sekolah. Pilihannya sih lumayan banyak dari cireng, cilok, ciwah, mi instan, jeli, baso goreng dan batagor.

Belum lagi kalau anak TK sudah waktunya pulang. Meski sebagian besar penjual makanan tersebut sudah pergi dari lokasi, tapi masih ada beberapa yang tinggal. Anak-anak kecil ini biasanya juga jadi jajan. Al sendiri hampir setiap hari membeli crepes dengan taburan meses dan keju parut. 



Terus masalahnya di mana? 

Pertama, kebersihannya yang bikin kami (ibu-ibu yang menunggui) nyengir miris. Sebagian besar penjual makanan ini belum sadar akan kebersihan gerobak makanannya. Belum lagi karena lokasinya di pinggir jalan yang memungkinkan terkena debu atau ada lalat yang hinggap. Kita nggak pernah tahu apakah ada debu dan lalat tadi membawa bakteri jahat kan?

Kedua, bahan yang dipakai. Kita nggak pernah tahu loh bahan-bahan makanan yang jadi pilihan mamang jualan ini seperti apa dan bagaimana. Sebagai vendor, mereka akan cari bahan dengan harga yang murah meski kualitasnya sudah diragukan lagi. Sampai sini, kita sama sekali tidak bisa mengontrol isu ini kan? 

Ketiga, proses memasak. Satu lagi hal yang tidak bisa kita kontrol adalah proses memasak. Apakah selama proses memasak si koki tangannya bersih atau aakah wadah yang dipakai juga bersih serta higienis? Kita nggak pernah tahu. 

Keempat, memicu kebiaasaan konsumtif. Sebetulnya ini sih yang paling saya khawatirkan dari kebiasaan Al jajan crepes. Kalau sudah 'kecanduan' jajan tuh paling susah disembuhkan. Apalagi pedagang makanan ada di mana-mana. Butuh effort yang luar  biasa untuk memutus rantai kecanduan ini. 

Solusinya? Membawa Bekal, Yuk


Iya, saya tahu untuk solusi yang saya tawarkan: REPOT. Benar kan?

Saya juga (sebetulnya) kerepotan karena setiap hari harus menyiapkan dua bekal yang berbeda. Untuk anak sulung yang sudah hampir lulus SMU, saya harus menyiapkan bekal makan siang yang cukup lengkap seperti nasi putih dengan lauk dan sayur. Sementara untuk Altaz, yang waktu istirahatnya masih berdekatan dengan jam sarapan, saya cukup membekalinya dengan camilan. 


Bekal Al hari ini. Sekali-kali bekal permen Pindy Susu

Camilannya pun saya jaga agar tidak banyak mengandung gula dan saya usahakan untuk membuatnya sendiri. Misalnya donat, makaroni panggang, pastel atau browies. Disandingkan dengan buah dan sekali-kali permen Pindy Susu, Al sangat menikmati bekalnya.  

Terus bagaimana kalau tidak sempat membuat panganan sendiri? Hmm, sekarang ini banyak katering snack sehat loh. Hanya dengan sekian rupiah, kita bisa mendapatkan paket camilan/snack untuk bekal anak sekolah. Saya lebih percaya dengan katering begini daripada membeli dari sumber yang tidak jelas. Mungkin ibu-ibu bisa mencoba alternatif ini, demi kesahatan buah hati.

Bagaimana kalau masih ingin jajan? 

Boleh saja, kok. Coba tips berikut yuk, Mom

  • Ajak anak untuk membuat aturan bersama tentang seberapa sering membeli jajan di luar dan berapa rupiah yang boleh dibelanjakan.
  • Ajak anak untuk mulai memilah dan memilih jajanan yang akan dibeli. Mom bisa memberitahu kriteria jajanan sehat.
  • Dampingi anak setiap kali membeli jajanan.


Pindy Chewy Candy

Beberapa waktu yang lalu beredar kabar bahwa ada sejenis permen susu yang mengandung narkoba. Ngeri banget memang. Para orangtua dan guru juga jadi was was dan lebih perhatian tentang masalah ini. Begitu pula dengan beberapa produk permen susu yang concern dengan masalah ini. 



Salah satunya ada Pindy Permen Susu yang sudah dikenal dengan produknya chewy candy atau permen yang bisa dikunyah. Dengan tiga varian rasa yaitu Susu, Stroberi dan Cokelat; Pindy rupanya sudah mengantungi sertifikat halal dari MUI. Pun dengan nomor izin edar dari BPOM. Alhamdulillah. 




Saya sendiri menyambut baik kabar ini. Altaz memang saya batasi mengonsumsi permen (jenis apapun) tapi sekali waktu bolehlah ia mengunyat permen Pindy. Selain bahanya yang sudah jelas yaitu mengandung susu sapi, kehalalannya juga terjaga. 



Biasanya Al saya bolehkan mengonsumsi Pindy ketika sedang bermain atau membawa buku favoritnya. Semua rasanya dia suka, tapi tetap dibatasiya, Al. Hehehe. 

Nah, moms yang lain juga jangan takut untuk mengonsumsi permen Pindy ya. Sekali-kali bolehlah memaniskan hidup dengan Pindy Permen Susu. Produk ini dengan mudah bisa dibeli di supermaket atau mini market dekat rumah kok. 



Dan kalau masih penasaran dengan produk-produk lainnya, Moms bisa kepoin akun Instagram Pindy di @permenpindy_id atau Fan Page mereka di Facebook Permen Pindy

Selamat memaniskan hidup dengan Pindy Permen Susu ya, Mom ;)

Salam,

Dyah

Komentar

  1. Marwah juga selalu bekal dan permen ini sering jadi pemanis bekalnya heheh. favorite ibu dan anak ini mah

    BalasHapus
  2. AKu belum motret, permennya udah habis duluan. njuk piye :v

    BalasHapus
  3. Haloo Altaz, ((budee)) yang manis datang mau minta permen susunya donk.
    Btw emang iya, itu jajanan uang disekolah kadang miris banget ya, lebih aman emang bekel.

    BalasHapus
  4. waahh permen susu mah favorit aku pisan Teh. Ingin nyoba juga ah permen Pindy susu :p

    BalasHapus
  5. Waktu awal sekolah, saya suka bawain bekal untuk anak. Biasanya nasi. Jadi ada ide membekali dengan camilan yg agak berat spt teteh :)

    BalasHapus
  6. Wah mau bangets hidupku semanis permen pindy 😅😍

    BalasHapus
  7. Wah saya termasuk yg selektif milihin jajanan buat nabil. Permen termasuk salah satu yg saya larang. Bukan karena giginya bakal rusak. Tapi karena kandungan gulanya heuheuheu. Kalo asupan gula ke anak dibatasi, lumayan anak bisa diatur2 ahahaha modus banget teu baleg pisan urang teh.

    Permen susunya menarik, Teh. Sunda banget ya namanya. Pindy. Pake P.

    BalasHapus
  8. Wah asyik ya... Seperti mengosumsi susu tetapi dlm bentuk permen.. :)

    BalasHapus
  9. Emang suka ngeri ya kalau lihat jajanan anak SD yang dipinggir-pinggir jalan itu.

    BalasHapus
  10. Sekolah anakku ga bolehin pedagang jualan krn ada catering jg dari sekolah teh jd ga was2 hehehe..btw permen pindy klo ga salah mah aku SD uda ada yah teh ngan hilap deui ayeuna mah belum pernah cobain makan lagi 😂

    BalasHapus
  11. makan permen pindy membanu anak dalam pertumbuhan badan. maklum usia mereka lagi sedang berkembang .

    BalasHapus
  12. Nah ini dia, selama dua setengah tahun terbebas dari rengekan anak-anak jajan. Semoga disini masih mau mereka makan bento buatan emaknya....

    BalasHapus
  13. Wah, ini nih masalah yang sering bikin worit emak2 kayak aku. Anak2 takut jajan sembarangan di sekolah. Zaman now tea atuh, banyak pedagang cuma liat untungnya aja. Dan gak peduli sama aman enggaknya jualannya. Bawa bekel sendiri dari rumah bisa bikin anak jajan berkurang. Dan worit pun sedikit berkurang.

    BalasHapus
  14. Anakku ya bawa bekel ke sekolah tapi bekelnya tetep mama beliin di pasar wkwkwk, nasib punya mamak ygbga jago masak 😆😆

    BalasHapus
  15. Mirip salah satu murid saya juga si Al ini, sangat aktif dan konsentrasinya gampang buyar. Duh kalau sekolah udah banyak tukang jajan ngumpul, nggak dibeliin ntar bocah ngamuk2 ya. Untuk Al punya Ibu yang pinter masak ya, haha... Iya jajan catering, walau mahal, kebersihannya insya Allah terjaga.

    Pernah dengar memang tentang isu permen Pindy ini bahaya. Kurang ajar amat ya yang nyebar gosipnya. Permen Pindy memang enak sih, ditambah lagi kalau orang lihat2 foto Ibu Paus, tambah semangat beli dah, haha...

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca blog saya. Saya akan senang membaca komentarmu. Mohon tidak meninggalkan link hidup ya. :)