Selamat Tahun Baru!
Semoga dapur kita tetap ngebul dan menguarkan aroma kelezatan yang dibumbui dengan cinta. Semoga diberkahi dengan kebahagiaan dan makin semangat mencoba resep baru. Aamiin.
Halo, apa kabar semua? Ini tulisan pertama di tahun 2017, resep (baru) pertama yang saya coba di dapur dan ... BERHASIL! Horeee. :D
Semoga ini pertanda baik ya, mengingat belakangan ini mood saya sedang kurang baik karena beberapa hal. Rasanya pergi ke dapur dan mencoba resep yang belum pernah saya coba adalah terapi terbaik. Pada saat saya mengerjakan adonan kulit (pastri), aroma mentega (saya pakai full butter merk Ancor) melayang-layang di udara. Tangan saya menjadi lembab dan aroma mentega menempel di sana. And I love it!
Adonan kulit pisang bollen yang seharusnya dibiarkan dalam lemari pendingin selama 15 menit ini ternyata harus berdiam di dalam sana jauh lebih lama. Hampir 24 jam! Ini faktor ketidaksengajaan ya, jangan ditiru. Tapi kemudian ini memberi saya ide. Bagaimana kalau adonan dilipat dan digilas selama beberapa kali selama 24 jam itu? Hmm, mungkin lapisannya akan makin kelihatan.
Lalu, samakah adonan kulit pisang bollen ini dengan croissant? Tentu berbeda. Meski cara pembuatan dan tekniknya hampir sama, namun croissant menggunakan ragi instan dalam adonan sehingga adonan mengembang dua kali lipat. Sementara kulit pisang bollen, tidak menggunakan ragi sama sekali dan hanya mengembang sedikit saja.
Ooh iya, saya lupa memberi tahu. Menurut saya resep ini adalah resep dan cara paling mudah untuk mendapatkan seloyang pisang bollen hangat yang enak. Effort atau usahanya tidak terllau besar tapi hasilnya sangat memuaskan. Tanpa mentega pastri (korsvet) pun, lapisannya terbentuk loh. Saran saya pakailah full butter alias mentega, jangan margarin untuk hasil yang maksimal.
Di resep asli yang saya dapat dari Cookpad (kemudian menghilang dari daftar cookmark saya dan saya tidak sempat mencatat nama akunnya :( ) pisang raja mestinya harus di-pan fried alias digoreng dengan sedikit sekali minyak atau mentega. Tapi berhubung pisang raja yang saya punya sudah over cooked dan membayangkan penggunaan minyak yang berlebih, saya memilih langsung menggunakan piang yang saya punya. Hasil yang didapat, pisang bollen cenderung renyah dan flaky (but I love it so much) namun kurang oily alias kurang berminyak seperti produk Kartika Sari.
Saya sendiri sih puas dengan hasil akhir, tapi suami rupanya suka yang berminyak itu. Jadi lain kali akan dicoba menggoreng pisangnya terlebih dahulu. Saya rasa, hasilnya akan sama persis. ;)
Bahan A:
- 100 gram terigu protein tinggi
- 75 gram mentega (saya pakai merk Anchor)
- 1 sdm minyak sayur
Bahan B:
- 200 gram terigu protein tinggi
- 75 gram mentega
- 30 gram gula (saya pakai gula kastor)
- 80 ml air
Bahan Isian:
- Pisang raja masak, kupas dan potong menjadi beberapa bagian. Goreng (pan fried) dengan sedikit minyak sebentar saja. Angkat, tiriskan.
- Keju, potong sesuai selera
- Meses (saya tidak pakai)
- Sosis sapi merk Bernadi (percayalah, yang isi sosis ENAK BANGET!)
Bahan Olesan:
- 1 butir kuning telur
- 2 sdm susu cair UHT
Cara Membuat:
- Aduk bahan A hingga rata. Bulatkan, tutup dengan plastik cling wrap. Biarkan dalam kulkas selama 15 menit.
- Aduk bahan B hingga rata. Uleni hingga kalis. Ini adalah adonan yang mudah 'ditaklukan', jadi tidak membutuhkan banyak tenaga ketika menguleni. Bulatkan, tutup dengan plastik cling wrap. Biarkan dalam kulkas selama 15 menit.
- Bagi masing-masing adonan A dan B menjadi bulatan kecil sama rata (16 bulatan).
- Ambil satu bagian adonan B, gilas. Letakkan adonan A di tengah, bungkus rapat sampai adonan A tertutup adonan B. Lakukan hingga semua adonan habis,
Sumber: http://ceritareena.blogspot.co.id/ - Ambil satu bagian adonan (yang sudah disatukan), gilas memanjang. Gulung dari bawah ke atas. Sisihkan. Lakukan hingga semua adonan selesai.
- Lakukan sekali lagi langkah no.5 Simpan sebentar adonan di kulkas, karena dalam tahap ini, adonan akan sedikit berminyak.
- Keluarkan adonan dari dalam kulkas. Ambil satu bulatan, gilas. Letakkan pisang dan keju (atau sosis) di tengah. Ambil sisi kanan adonan, lipat ke tengah menutupi isian. Ambil sisi kiri adonan, lipat ke tengah. Lakuan hal yang sama dengan sisi atas dan sisi bawah adonan (lipat seperti amplop). Lakukan hingga semua adonan terisi.
- Alasi loyang dengan baking paper anti lengket (jika menggunakan kertas roti, olesi dengan mentega terlebih dahulu). Tata pisang bolen, beri jarak di antaranya. Olesi dengan bahan olesan, taburi dengan keju parut atau meses.
- Panaskan oven hingga 200 derajat. Panggang bisang bolen selama 25 menit dengan api sedang.
- Keluarkan pisang bolen dari oven. Olesi dengan mentega agar mengkilap. Sajikan selagi hangat.
By the way, setelah googling lagi, ternyata resep asli ini milik Intan Park Hyun Hoon yang famous itu. So if you read this, Intan, I wanna thank you for simple recipe that i love so much. I think it's gonna be my favorite recipe.
Salam,
Dyah Prameswarie
Dyah Prameswarie
Keliatannya sih simple ya, entah pas eksekusi bisa apa engga hehe, makasih teh resepnya ya, dicoba ah
BalasHapusMau nyoba resepnya, tapi masih pake oven tangkring. Hmmm... Nunggu rezeki beli oven dulu kalo begitu. hihihi
BalasHapusEnyak kayaknya ini. Ga ribet banget resepnya. Makasih Mba Dy. :*
laper lihat postingan ibu ini, emmmm
BalasHapusPake kulit pastry instan boleh enggak say?
BalasHapus