I want to wake up in a city, that never sleeps.To find I'm a number one, top of the list.Head of the heap, king of the hill.
These little town blues, are melting away.I'm gonna make a brand new start of it - in old New York.If I can make it there, I'm gonna make it anywhere.It's up to you - New York, New York
Pagi yang dingin di Cimahi, meski tak sedingin New York City yang menurut Mbak Indah sempat 2 derajat Celcius pekan lalu. Dan saya langsung membayangkan makan pretzel hangat dengan taburan gula palem dan bubuk kayu manis. Ouch. Sementara Mbak Indah lebih suka pretzel dengan cheese dip.
Mungkin ini gara-gara permintaan Tuan yang sempat minta dibuatkan pretzel. Liburan lebaran tahun lalu, saya memang pernah membuat pretzel, yang menurut saya gagal tapi Tuan bilang enak :D
Maka, malam itu juga saya mengunjungi blog Mbak Almyra Pangestu dan ngintip resep pretzel di sana. Seperti biasa, saya lalu membandingkan dengan resep lain yang saya lihat di Pinterest. Ah, sama saja. Dan di beberapa resep, mereka menggunakan mentega. Hmm, mungkin karena Mbak Amy nggak terlalu suka mentega dan membuat versi sehat pretzel. Akhirnya, saya tetap memakai resep Mbak Amy dengan menambahkan dua sendok makan mentega (bukan margarin ya). Hasilnya? Hmm, luar biasa enak.
Celakanya ketika bangun tidur keesokan harinya, saya benar-benar terbayang pretzel hangat. Argh! Ya sudahlah, saya pun menyerah dan melipir ke dapur. Kebetulan bahan-bahannya memang ada semua di pantry dan bukan merupakan bahan yang sulit didapatkan.
Celakanya ketika bangun tidur keesokan harinya, saya benar-benar terbayang pretzel hangat. Argh! Ya sudahlah, saya pun menyerah dan melipir ke dapur. Kebetulan bahan-bahannya memang ada semua di pantry dan bukan merupakan bahan yang sulit didapatkan.
Dan ketika mengadoni pretzel, pikiran saya mengembara ke New York. Membayangkan berjalan di trotoar di jalanan New York, membeli pretzel di tengah gerimis dan menyantapnya di tengah keriuhan New York City. Dan boom! Datanglah ide cerpen itu.
Selagi menunggu adonan mengembang (proofing), saya buru-buru membuka netbook dan menuliskan ide yang berkelebat di benak. Alhamdulillah, selesai menulis cerpen, waktu proofing pun terlewati. Yeaaayyy :D
Anyway, pretzel ini memakai teknik yang unik. Setelah dibentuk dan didiamkan sebentar, adonan pretzel biasnaya direbus dalam air mendidih dengan taburan baking soda. Kalau membaca jumlah baking soda yang ditambahkan di (hampir) semua resep bule, membuat saya begidik. Banyak banget! Sampai tahap ini, saya mulai ragu. Apakah harus mengikuti anjuran Mbak Amy, untuk tidak merebus si pretzel, mengingat kandungan kimia dalam baking soda. Atau, mengikuti resep pretzel tradisional.
Keputusan harus diambil, sementara pretzel saya terus mengembang. Oke, akhirnya dipilih jalan tengah. Saya akan merebus pretzel-pretzel saya dengan mengurangi takaran baking soda. Begitulah.
Sebagai percobaan, saya menyisakan satu pretzel yang tidak direbus. Sayangnya, entah kenapa, pretzel yang ini malah bantat dan keras :(
Jadi, sampai langkah ini, terserah teman-teman ya. Mau direbus atau tidak, silakan. Mungkin pretzel milik saya yang tidak direbus dan bantat itu ada yang salah. Siapa tahu hal yang berbeda dengan pretzel teman-teman :)
Jadi, saran saya, sambil menyantap pretzel hangat dan kopi, coba dengarkan lagu Frank Sinatra yang berjudul New York, New York. Sambil melakukan itu semua, bayangkan teman-teman sedang berada di New York, jadi bagian dari New Yorker. Karena pretzel is so-new-york. Selamat ber-new-yor-ria ya ;)
Bahan:
Selagi menunggu adonan mengembang (proofing), saya buru-buru membuka netbook dan menuliskan ide yang berkelebat di benak. Alhamdulillah, selesai menulis cerpen, waktu proofing pun terlewati. Yeaaayyy :D
Anyway, pretzel ini memakai teknik yang unik. Setelah dibentuk dan didiamkan sebentar, adonan pretzel biasnaya direbus dalam air mendidih dengan taburan baking soda. Kalau membaca jumlah baking soda yang ditambahkan di (hampir) semua resep bule, membuat saya begidik. Banyak banget! Sampai tahap ini, saya mulai ragu. Apakah harus mengikuti anjuran Mbak Amy, untuk tidak merebus si pretzel, mengingat kandungan kimia dalam baking soda. Atau, mengikuti resep pretzel tradisional.
Keputusan harus diambil, sementara pretzel saya terus mengembang. Oke, akhirnya dipilih jalan tengah. Saya akan merebus pretzel-pretzel saya dengan mengurangi takaran baking soda. Begitulah.
Pretzel-pretzel itu merekah sempurna, empuk di dalam dan crunchy di luar. Ketika dipanggang, aroma butternya merajai udara pagi itu.
Sebagai percobaan, saya menyisakan satu pretzel yang tidak direbus. Sayangnya, entah kenapa, pretzel yang ini malah bantat dan keras :(
Jadi, sampai langkah ini, terserah teman-teman ya. Mau direbus atau tidak, silakan. Mungkin pretzel milik saya yang tidak direbus dan bantat itu ada yang salah. Siapa tahu hal yang berbeda dengan pretzel teman-teman :)
Jadi, saran saya, sambil menyantap pretzel hangat dan kopi, coba dengarkan lagu Frank Sinatra yang berjudul New York, New York. Sambil melakukan itu semua, bayangkan teman-teman sedang berada di New York, jadi bagian dari New Yorker. Karena pretzel is so-new-york. Selamat ber-new-yor-ria ya ;)
Homemade Soft Pretzel
Bahan:
- 300 gram tepung terigu protein sedang
- 1/2 sdt garam
- 2 sdm gula pasir
- 1 1/2 sdt ragi instan
- 220 cup susu hangat
- 2 sdm butter (mentega), cairkan
- 2 sdt baking soda
- Air untuk merebus
- Keju cheddar parut
- Gula palem + bubuk kayu manis
- Gula pasir
- Lakukan tes ragi instan: dalam gelas bersih dan kering, tuang sedikit susu hangat (atau air), beri sedikit gula dan ragi instan, aduk rata. Jika ragi masih aktif, akan timbul gelembung (busa/foamy).
- Letakkan semua bahan di dalam wadah bersih dan kering, aduk rata. Uleni adonan lima sampai tujuh menit hingga adona kalis, lembut dan enak dipegang. Tutupi dengan lap lembab, istirahatkan adonan hingga mengembang dua kali lipat (sekitar 45 menit).
- Steelah 45 menit, kempiskan adonan. Pindahkan ke meja kerja, bagi adonan menjadi 8 atau 10 bagian (sekitar 60 gram per bagian). Bulatkan tiap adonan.
- Ambil satu bagian adonan, bentuk tali panjang.
- Bentuk menjadi huruf U
- Silangkan kedua ujungnya dua kali.
- Lipat ke arah bawah hingga membentuk pretzel. Lukukan hingga adonan habis.
- Diidhkan air di panci stainless steel, masukkan baking soda, tunggu hingga mendidih.
- Rebus pretzel sampai dua menit (hingga Merekah), tiriskan.
- Panaskan oven 150 derajat C.
- Olesi loyang dengan mentega (tipis-tipis).
- Tata pretzel, olesi dengan mentega cair, taburi pemrukaan dnegan topping sesuai selera.
- Oven pretzel hingga golden brown (sekitar 20 menit). Angkat, olesi dengan mentega leleh.
- Sajikan.
Waaah. Menggoda sekali Mbak Dyah pretzelnya. Saya kalo lewat toko pretzel selalu tergoda sama aromanya dan sama kayak Mbak Indah saya juga suka cheese dip. Hihihi
BalasHapusIya, nih. Kayaknya enak ya pakai cheese dip. Kapan-kapan mau bikin deh. Abisnya kemarin itu sudah keburu lapar, hahaha
HapusBerarti lebih baik tidak direbus ya mb)
BalasHapusKalau sesekali sih, nggak apa-apa direbus dulu. Kan nggak setip hari mengonsumsi baking soda, hehehe
HapusMirip donat ya Dy *dilempar pretzel*
BalasHapusBeda jaaauuuuh *lempar baskom bekas nguleni pretzel*
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusDi oven ya hasil akhirnya bukan digoreng? Atau aku yg salah baca?
BalasHapusDipanggang dalan oven, mbak :)
HapusDipanggang dalan oven, mbak :)
HapusHasilnya enakkan direbus apa gak mbak?
BalasHapusEnakan direbus,asal baking sodanya dikurangin.
HapusKapan-kapan mau coba. Ke New York ketemu Stefan yang gokil itu? :v *BTDLA
BalasHapusNanti ketemu Azima sama Philipus Brown :D
HapusIni sejenis kue apa ya? Baru tahu nama kue ini hehehe
BalasHapusSejenis roti, Mas. :D
HapusSini ke Bandung, biar tahu kue beginian. Wkwkwk
Gimana buat cheese dip yg enak mb?
BalasHapusNanti aku kasih resepnya di blog ya, Mbak :)
HapusFavorit ulu banget, suka beli di PVJ yg rasa cinnamon, Teh. Enak (dan mahal) hahaha :))))
BalasHapusMakanya dydie bikin sendiri :)))
HapusBagiii...
BalasHapusKe Bandung dong :D
HapusMba Dyah, semua bahan diaduk rata termasuk soda kue?
BalasHapus220 cup atau 220 ml susu hangat?