Karipap Pusing



Never trust anyone who doesn't eat every twenty minutes. - Anymous
Jangan pernah percaya pada siapa pun yang tidak makan apa pun setiap dua puluh menit. Artinya, bergaul dan percayalah pada kaum foodie. Hahaha. 

Jadi, apa kabar Ramadan kali ini? Sudah membuat aneka kue kering atau masih mengumpulkan semangat seperti saya? Entah ya, tapi Ramadan kali ini kok malah belum membuat kue kering untuk Afif dan suami. Yang sudah saya bikin malah kaastengel keto (tanpa tepung terigu dan tinggi lemak), itu pun hanya sedikit demi memenuhi hasrat ngemil dan sedang malas makan daging.

Tapi di awal Ramadan tempo hari saya sempat membuat karipap pusing alias pastel keong. AKHIRNYA! Hahaha. Resep ini sebetulnya sudah wara wiri di lini masa Facebook sejak dua tahun lalu, tapi saya baru berani mencobanya sekarang. Selama itu saya hanya mampu membaca resep dan menikmati setiap diskusi tentang pastel renyah ini.

Melihat bentuknya yang terdiri dari lapisan serupa pastry, kudapan asin ini mengingatkan saya pada sfogliatelle yaitu kudapan Italia yang biasanya berisi keju ricota. Selain bentuknya yang hampir mirip, kedua kudapan ini juga punya lapisan yang cantik.

Nah, lapisan ini didapat dari mentega yang ditambahkan ke dalam adonan. Juga teknik gilas lipatnya (dalam hal ini gilas dan gulung, hehehe). Kalau sfogliatlle menggunakan lard atau mentega pastri, maka adonan karipap menggunakan mentega dan minyak. Nah di resep ini saya nekad bereskperimen demi melihat lapisan cantik itu. Saya menggunakan mentega pastri merk FILMA, dan hasilnya sangat memuaskan. Worthed it.  

Now look out those layers <3

Sekadar catatan, sebetulnya isi karipap ini biasanya daging ayam atau sapi yang dimasak dengan bumbu kari, dengan irisan dadu kentang dan wortel. Dari awal membuat adonan saya sudah terbayang rempah dengan rasa yang kuat. Hmm, so delicious. Tapi kemudian saya ingat, Afif dan suami (dan mungkin juga kebanyakan orang di luar sana) kurang suka dengan rasa rempah ala Timur Tengah yang menodminasi. Akhirnya mengalah deh. Isinya sama seperti pastlel biasa, yaitu sohun, kentang, wortel dan daging ayam. Oh, juga telur rebus. Sempat kepikiran juga menambahkan keju mozarela seperti buatan salah satu teman di facebook, tapi kok kayaknya enggak cocok. Ya sudah, balik ke isian smeula. yang sederhana biasanya lebih enak. :)

Nah, resepnya sendiri saya ambil dari Catatan Nina, food blogger favorit saya. Meski resep yang sama juga malang melintang karena sumbernya sama, NCC. Hanya saja di Catatan Nina, komposisi terigunya diubah dan minyak goreng ditiadakan. Hasilnya saya rasa akan sama saja.

Oh ya, resep yang saya tulis di sini hanya setengah resepnya saja ya. Kalau mau yang full satu resep, silakan klik link yang tadi saya berikan atau tinggal kalikan dua saja. 

KARIPAP PUSING




BAHAN A:

100 gram mentega putih (mentega pastri)
150 gram tepung terigu

BAHAN B:

350 gram tepung terigu
25 gram margarin
1/4 sdt garam
175 ml air

CARA MEMBUAT:

1. Campur bahan A, uleni hingga kalis. Bulatkan dan letakkan di wadah tertutup. Sisihkan. (Adonan akan seperti adonan kulit pie - berpasir-, tidak perlu menambahkan air, tinggal disatukan saja)
2. Campur bahan B, uleni hingga kalis. Bulatkan dan diambkan selama kurang lebih 15 menit.
3. Bagi adonan A dan B menjadi 4 bagian yang sama. Ambil satu adonan B, gilas tipis. Letakkan satu bagian adonan A di tengahnya. Bulatkan. Lakukan hal yang sama dengan tiga bulatan adonan yang lain.
4. Gilas adonan hingga tipis dan memanjang, gulung. Lakukan sekali lagi.
5. Potong menjadi 5 hingga 6 bagian. Jika ingin karipap yang kecil, iris tipis.
6. Gilas dan tipiskan, isi tengahnya dengan adonan isi. Rapatkan dan cubit bagian bibirnya. Sisihkan.
7. Panaskan minyak goreng. Goreng hingga cokelat keemasan. Angkat dan tiriskan.
8. Sajikan






Komentar

  1. Ingin kumencobanya mbaaa. Ngumpulin semangat dulu. Aku minder bgt kl ada bau2 adonan atau pastry begini ga jago wkwkw..

    BalasHapus
  2. Kayaknya mudah ya, Dy. Tapi lebih mudah kalau nyicip langsung hahaha dasar males. Aku nunggu resep kastengel tanpa tegung terigunya deh. Itu cemilan favorit aku soalnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju teh efi, lebih mudah nyicip. hahaha

      jadi bertnaya-tanya, kenapa ga boleh percaya sama yang belom makan apapun dalam dua puluh menit? :D

      Hapus
  3. itu ada kata pusing gimana ceritanya teh? hihi.. emang dari sononya ya? btw salam kenal ya ibu paus.. ^_^

    BalasHapus
  4. gemes banget liat bentuknya dan langsung puyeng liat caranya >> mamak ga mau ribet 🤣😂

    BalasHapus
  5. Teh, ini bentuk sama namanya unik. Jadi kepengin nyoba, nyoba makannya aja tapi. Nggak mau masaknya mah hehehe baca dan lihat gambarnya jam segini, godaan banget *duh

    BalasHapus
  6. Hebat bgt sih teh masak2 beginih...
    Aku jd merasa spt remahan kulit kastengel :(

    BalasHapus
  7. Mau nyobain ini. Nyobain buatannya Teh Dy :D

    BalasHapus
  8. Wih.. ini mantap tenan, Mbak Dyah.
    Sekilas modelnya mirip pastel atau kalau di Makassar namanya Jalangkote.
    Jadi pengin nyoba buat, Mbak Dyah.
    Terima kasih info dan resepnya, Mbak.

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca blog saya. Saya akan senang membaca komentarmu. Mohon tidak meninggalkan link hidup ya. :)