#KamisJepret: Playdate Dapur Hangus & Kumpulan Emak Blogger


Hand in Frame: Cucu


Every foods tells a story. That's why we love to capture it. 


Berdoa dulu atau motret dulu sih?

Well crap, sekarang ini yang kita lakukan adalah motret makanan dulu, upload ke media sosial baru makan. Laaah, berdoanya ketinggalan! Lol.

Berbekal pengamatan (tsaaah, diksinya! :D) di atas, seorang pelaku food photography yang juga pedagang properti foto (makanan) di Dapur Hangus, Ika Rahma menggelar playdate bersama Kumpulan Emak Blogger atau KEB. Yup, akhirnya ada acara keren seperti ini yang digelar KEB Bandung setelah sekian lama merecoki Efi Fitriyyah dan MakPuh Indah Juli. Hahaha.

Di playdate kali ini, kami berdelapan dijejali materi dasar memotret makanan dengan ponsel oleh Ika. Menurut Ika ada enam resep atau tips praktis yang bisa digunakan saat memotret makanan menggunakan kamera ponsel.



Passion

Wuidih, kalau sudah ngomongin soal passion ini agak berat. Tidak semua orang punya passion terhadap makanan. Makanan sekadar mengenyangkan perut, potret seperlunya, selesai. Ada pula yang menghormati makanan, mengulik sejarah dan bahan, memotret dengan segala upaya lalu ... gagal! Hahaha, yang terakhir ini saya banget. 

Nah, menurut Ika, kita harus klik sama makanan yang akan kita foto. Kecintaan kita akan makanan akan membawa kita pada level lain. Ingin mengabadikan untuk dibagikan (kisahnya) dengan orang lain atau sekadar pamer di media sosial.

In Frame: Cucu


Jadi, cobalah jatuh cinta pada makanan, cintai fotografi dan terakhir cintai gadgetmu. Eksplorasi gadgetmu sampai tak terbatas. Kebanyakan orang belum tahu bahwa ponselnya bisa melakukan ini itu alias memotret makanan dengan sangat trendi. 

Mastering Your Gadget

Ketika sampai di bagian ini, beberapa peserta mengeluarkan ponsel dan berkerut dahi sambil menundukkan kepala di atas ponsel mereka. Lalu yang terjadi adalah keluar pertanyaan-pertanyaan seperti ini,

"Eeerrr, (ponsel) punyaku kok gridnya nggak keluar ya?"
"Cara matiin flash-nya gimana?"
"Pengaturan kamera di sebelah mana sih?"

Sounds familiar? Well, welcome to the club! Hahaha.

Sekali lagi Ika menyarankan untuk mengenali semua fitur dan tombol yang ada pada kamera ponsel kita. Begitu kita tahu, selanjutnya akan lebih muda. Ambil foto sebanyak mungkin dengan kamera ponsel yang sama dengan angle dan point of interest yang berbeda. Dengan banyak latihan, hasil foto kita juga akan meningkat seiring berjalannya waktu.

Mastering The Lights

Kecuali kamu Gundala Putra Petir, cahaya adalah hal penting lainnya dalam food photography. Ika  pun membagi rahasia cahaya yang paling ideal untuk food photography adalah dari samping dan belakang makanan. Jika memungkinkan, cahaya matahari (natural light) adalah cahaya yang paling bagus untuk memotret makanan, tapi jika tidak ada ... ya udah tidur saja! Hahaha, becanda. Kamu bisa gunakan cahaya dari lampu belajar dengan bohlam LED yang ditutup kertas kalkir agar cahayanya tidak terlalu tajam.



In Frame: Sarrah Gita


Props Styling

Ini sih mudah buat Ika karena dia jualan props foto! Ya kali, hihihi. Props foto akan mendukung point of interest (POI) -yaitu makanan- agar lebih menonjol dan jadi bintang utama. Meski yaaa ... beberapa foto memang lebih menonjolkan propsnya. 

Untuk mendapatkan foto makanan yang bagus, gunakan props yang sesuai tema makanan. Misalnya jika ingin memotret makanan tradisional, cari dan gunakan props yang mendukung tema tersebut. Mangkuk, piring dan sendok dari kayu misalnya. Alas foto atau napkin yang berwarna cokelat muda juga akan mendukung hasil foto.


Food Styling

Ok, ini adalah keluhan saya ketika beberapa kali bertemu Ika. Rasanya tenaga saya sudah habis duluan ketika hendak menata dan memotret makanan, karena sebelumnya saya juga memasak makanan tersebut.

Nah, di playdate kali ini saya bahagia banget (halah) karena hanya bantuin Ika menata makanan dan potret sana, potret sini. Jauh lebih mudah karena tidak perlu masak dulu. Hahaha.

Food styling juga sangat memengaruhi hasil foto makanan. Kenali jenis, ciri khas dan bahan makanan tersebut sehingga kita mudah mengonsep sebuah foto. Roti tawar tidak akan menggiurkan kalau hanya diletakkan begitu saja. Bisa ditambahkan olesan selai yang menggoda atau ditata sedemikian rupa hingga kelihatan menarik dan membuat penikmat foto ingin mencomotnya.







Editing

Bolehkan sebuah foto di-edit? Tentu boleh, seperlunya saja. Meski ada beberapa pihak yang menyatakan bahwa mengedit foto termasuk kebohongan publik. Jauh amat mikirnya yak! :D

Sekali lagi, sepanjang proses edit itu tidak mengubah seluruh bagian foto (alias masih dalam batas normal) dan bukan untuk tujuan mengolok-olok, proses editing masih diperbolehkan. Kebetulan saya dan Ika memakai aplikasi edit foto (di ponsel) yang sama yaitu Snapseed. Di ponsel Ika maasih ditambah dnegan aplikasi VSCOCam.

Jika kamu membutuhkan watermark, Phonto boleh dicoba. Terdiri dari banyak font, dengan berbagai warna dan style, Phonto sangat saya rekomendasikan untuk menambah watermark di ponsel.

Baca juga 10 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memotret Makanan dengan Kamera Ponsel

Keseruan baru dimulai ketika kami sudah menyantap makan siang dari EatBox dan ngemil brownie cookies and cream dari Rocky Bar. Ika sudah menyiapkan beberapa spot untuk difoto. Peserta bahkan diperbolehkan untuk mengatur atau mengubah styling makanan sesuai selera. Hasil foto-fotonya (saya pakai kamera DSLR ya) bisa dilihat di bawah ini ya ;)




Anyway, thanks to Ika dan Makmin Efi Fitriyyah yang sudah bikini playdate bareng Kumpulan Emak Blogger. Sayangnya tidak semua KEB Bandung bisa datang. Ditunggu playdate-nya lagi ya!











Komentar

  1. Hai mba Dyah. Makasih tulisannya aku jai harus belajar banyak nih untuk food photograper :)

    BalasHapus
  2. Seruuu baru pas acara ini aku bisa maksimalin kamera hp buat foto. Lalu amax dan mikir. Bisa juga ya gue buat kayak ginian hahaha. Padahal udah ditatain sama Ika. Dikasih saran pula sama Dydie dan Madame. Aku mau cari lampu belajar nya ah buat lighting. Mudah-mudahan bisa secakep waktu workshop hasilnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kapan-kapan ngumpul untuk motret bareng lagi yuk ;)

      Hapus
  3. yang gosongpun jadi terlihat artistik, ulasan yang kece, mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu bukan gosong, mbak, tapi roti tawar charcoal :)

      Hapus
  4. Teh Dyah mah fotonya selalu kece! Aku suka liatin kalau bersliweran di timeline ig. Suka komposisi dan pemilihan editingnya. Kece! Cuma kalau aku mau ganti tema VSCO lagi nih hahahah

    BalasHapus
  5. Kece Mbk. Makasih udah sharing y . Ikutan belajar deh. Aku sih belum tau banyak ilmu baru foto masakan sederhana aja heheh

    BalasHapus
  6. makasih tips nya nih, dan sekarang saya harus belajar mengenali kamera saya dulu haha

    BalasHapus
  7. Wow, pakai kamera ponsel bisa bagus gitu hasilnya, Mbak. Saya juga suka memotret makanan pakai ponsel, pas banget nih ada tipsnya karena selama ini belum memuaskan, terutama lighting. Makasih banyak ya Mbak. Asyiiik....

    BalasHapus
  8. Saya merasakan soal passion itu, Mbak Dyah.
    Tapi memang lebih pada karena saya suka masak dan suka makan hahaha.
    Jadi saat memotret makanan hasil masakan saya (walau hasilnya seadanya), tetap ada rasa gembira dan suka hehehe.

    Terima kasih sharingnya, Mbak.
    keren sekali. Saya akan segera belajar.

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca blog saya. Saya akan senang membaca komentarmu. Mohon tidak meninggalkan link hidup ya. :)