Tips Menulis Buku Anak Bersama Ernawati Lilys


Ernawati Lilys dan Putranya

Holaa,

Apa kabar semua? Waktunya bertemu dengan teman baru saya di New Fellow, nih. Kali ini datangnya dari Bekasi, seorang penulis yang baru saja menerbitkan buku solo anaknya, Mbak Ernawaty Lilys.

Salah satu profesi yang paling cocok untuk perempuan yang sudah menikah dan punya anak memang penulis. Masih bisa dikerjakan di rumah, di sela waktu menemani anak bermain dan menunggu suami pulang kerja. Meski prakteknya nggak semudah itu, hihihi.

Mbak Ernawati Lilys mengaku menulis buku anak pertamanya (Cerita Seru dan Fakta Unik Tentang Burung) karena ingin memberikan hadiah yang akan dikenang sejarah. loh kok dikenang sejarah sih? Well, menurutku, ketika seseorang menulis dan menerbitkan buku, ia tengah mencetak sejarah. Ada bukti fisik yang bisa dipersembahkan untuk orang tercinta.
Maka, saranku, kalau ingin dikenang sejarah menulislah :)
Proses Menulis Seorang Ernawati Lilys

Sama seperti penulis lainnya, Mbak Ernawaty juga mengalami proses yang panjang, loh. Menulis sejak bergabung di Forum Lingkar Pena di tahun 2007, Mbak Ernawati bahkan baru terjun ke industri buku sejak 2008. Setahun yang penuh pelajaran yang akhirnya mendewasakan karya-karya Mbak Ernawati.

Mengenal Buku Anak

Buku anak bukan saja ditulis oleh anak, tapi mengacu pada buku-buku yang ditujukan untuk anak. Meskipun kita tahu, di Indonesia, Ibulah yang memegang peranan penting siapa membeli apa :D

Anyway, buku anak, menurut Mbak Ernawati, terdiri dari dua genre. Yaitu non fiksi dan fiksi. Baik non fiksi dan fiksi, dua-duanya memiliki kriteria yang mengikuti dunia anak. 


Tips Menulis Buku Anak

Menurutku, buku anak memiliki tantangan dan kesulitan sendiri. Berbeda dengan buku untuk young adult atau adult. Ada beberapa pakem yang harus diperhatikan.

Dan ternyata, Mbak Ernawati punya tips menarik buat kita yang ingin belajar menulis buku anak. Ini dia tipsnya:
  1. Berisi kalimat pendek, sekitar 6 - 10 kata.
  2. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak.
  3. Selipkan unsur yang mengajarkan kebaikan atau pesan moral.
  4. Ketika menulis buku pelajaran, pastikan sumber bukunya jelas dan bisa dipertanggung jawabkan.
  5. Saat menulis buku fiksi, sebaiknya dari sudut pandang anak-anak agar mudah dimengerti oleh anak-anak. 


Yang ingin berkenalan dengan Mbak Ernawati Lilys, silakan menghubungi di kontak berikut ini

 Instagram: @ernawatililys
Twitter: @ernawatililys

Komentar

  1. Bagian paling susahnya adalah menuliskan dengan kalimat singkat, sederhana dan memgambil sudut pandang anak. Makasih banyak ya Mbak untuk sharing ilmunya. :)

    BalasHapus
  2. Mbak Erna hebat yah Mbak, ditengah kesibukannya mengurus dua balita, dia masih bisa menelurkan buku :)

    BalasHapus
  3. Terima kasih mba. Tulisannya mengalir indah dan jadi terharu bahagia juga. *_*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sukses terus dengan karirnya sebagai penulis ya, Mbak ^^

      Hapus
    2. amin,makasi doanya ya. sukses juga untuk mba dyah :)

      Hapus
  4. Mau dong kenalan sama mbak Erna.
    TFS, mbak Dydie!

    BalasHapus
  5. Menulis cerita anak itu gampang-gampang susah... bahasa harus ringan
    Ah, belajar dulu sama Mak Erna.. :)

    BalasHapus
  6. aku juga harus banyak belajar membuat buku anak. Tipsnya sangat membantu, makasih mbk.

    BalasHapus
  7. blm berhasil buat cerita anak, hwaaa

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca blog saya. Saya akan senang membaca komentarmu. Mohon tidak meninggalkan link hidup ya. :)